- Back to Home »
- artikel »
- Bukti ilmiah Mukjizat Rosulullah membelah Bulan...Ditemukan
Posted by :
Unknown
Selasa, 27 Desember 2011
Berbagai
macam mukjizat telah diberikan Allah SWT kepada kekasihNya Rasullah
Muhammad SAW, untuk memberi kebenaran atas Kerasulan yang disandangnya.
Salah satu mukjizat dari Rasulullah Muhammad SAW, ialah “Membelah
Bulan”.
Sebagaimana hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud Radhiyallahu’anhu berikut ini, ia berkata :
“Bulan
terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW lalu Rasulullah SAW
bersabda : Saksikanlah oleh kalian.” (Shahih Muslim No. 5010)
Hadist riwayat Anas RA, dia berkata :
“Penduduk
Makkah meminta kepada Rasulullah SAW untuk diperlihatkan kepada mereka
satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah SAW memperlihatkan
kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali.” (Shahih
Muslim No. 5013)
Dalam temu
wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul
Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya,
apakah ayat dari surat Al-Qamar memiliki kandungan mukjizat secara
ilmiah?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut :
“Tentang
ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu
lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan
para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga
yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar
mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.”
Salah seorang
pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya : “Wahai Tuan,
apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari kiamat dan
bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah?”
Maka professor pun menjawabnya :
“Tidak,
sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan,
sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab
ia tidak bisa menjangkaunya.
Dan tentang
terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul
terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas
kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.
Dan mukjizat
yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang
yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan
hadits-hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami para muslimin di
zaman ini tidak akan mengimani hal itu.
Akan tetapi,
hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa
benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu”.
Maka, Prof.
Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah
bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke
Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau
benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang
bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?”
Rasulullah
bertanya, “Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah
bulan”. Maka, Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada
Allah agar menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad agar
mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan
telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya.
Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau
benar-benar telah menyihir kami!”
Akan tetapi,
para ahli mengatakan bahwa sihir memang benar bisa saja “menyihir”
orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang
tidak ada di tempat itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang
akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas
menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang baru pulang dari
perjalanan.
Dan ketika
datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah,
orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang
aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang
lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh
masing-masingnya kemudian bersatu kembali…”.
Akhirnya,
sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi tetap kafir
(ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah
dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda
kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini
adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan
mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap
…. (sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar
Dan setelah
selesai Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdirilah
seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata :
“Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan,
bolehkah aku menambahkan?”
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab : “Dipersilahkan dengan senang hati.”
“Aku
pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah
seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan makna-makna
Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya, dan aku
pun membawa terjemahan itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka
terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka
ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya :
“Telah dekat
datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan [1434]. Dan jika mereka
(orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka
berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan
mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang
tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya[1435].” (QS. Al-Qamar : 1-3)
[1434] Yang
dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat
kehancuran kaum musyrikin, dan “terbelahnya bulan”, ialah suatu
mukjizat nabi Muhammad SAW.
[1435]
Maksudnya, bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang
Telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam
meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya yaitu kemenangan di
dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang
mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, yaitu kekalahan di dunia
dan siksaan di akhirat.
Maka aku pun
bergumam : “Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa
terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa
yang bisa melakukan hal itu???”
Maka, aku pun
menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya, dan aku menyibukkan
diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah-lah Yang
Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian
kebenaran.
Maka aku pun
suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi
hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang
angkasa Amerika Serikat. Ketiga pakar antariksa tersebut pun
menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan
perjalanan ke antariksa.
Daripada
itu, diantara diskusi hangat tersebut adalah tentang turunnya astronot
menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan
tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.
Mendengar hal
itu, presenter terperangah kaget dan berkata : “Kebodohan macam
apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa
mendarat di bulan?”
Mereka pun
menjawab : “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan
AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam
bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan
itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk
kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada
siapapun.”
Maka presenter itu pun bertanya : “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?”
Mereka menjawab : “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!”
Presenter pun bertanya : “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?”
Mereka menjawab : “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi, kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan :
“Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Subhanallah.”
Agama Islam ini tidak mungkin salah (aku pun bergumam) : “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar sambil mencucurkan air mata, saat itulah awal aku menerima dan masuk Islam, saat terindah dalam hidupku sekaligus saat paling penting"
Maha Benar Allah Atas Segala Firmannya. Subhanallah.....Allaahu Akbar. Laa Khaula Wa Laa Quwwata Illa Billaah.
Mereka menjawab : “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!”
Presenter pun bertanya : “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?”
Mereka menjawab : “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi, kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan :
“Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Subhanallah.”
Agama Islam ini tidak mungkin salah (aku pun bergumam) : “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar sambil mencucurkan air mata, saat itulah awal aku menerima dan masuk Islam, saat terindah dalam hidupku sekaligus saat paling penting"
Maha Benar Allah Atas Segala Firmannya. Subhanallah.....Allaahu Akbar. Laa Khaula Wa Laa Quwwata Illa Billaah.